Tim Bulu Tangkis Indonesia
Dalam buku Bulu Tangkis Dasar (2017) karya Dhedhy Yuliawan, Bulu tangkis datang ke Indonesia bermula pada daerah jajahan Inggris di Malaysia dan Singapura.
Masuk di Indonesia di wilayah Sumatera pada 1930. Ada juga yang langsung dibawa ke Jakarta. Pada 1933, perkumpulan bulu tangkis sudah ada di Jakarta yang populer, yakni "Bataviase Badminton Bond" dan "Bataviase Badminton League".
Awalnya mereka berdiri sendiri-sendiri kemudian bergabung menjadi Bataviase Badminton Unie (BBU).
Pada 1934, terdapat kejuaraan-kejuaraan di Jawa Barat dan disekitar Pulau Jawa. Masa pendudukan Jepang pada 1942, bulu tangkis berkembang secara pesar karena suasana anti barat yang diciptakan Jepang.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dibentuk pada 5 Mei 1951 di Bandung. Pada pertemuan tersebut tercatat sebagai kongres pertama PBSI.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat maka kepengurusan di tingkat daerah/propinsi menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah).
Sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya/kabupaten.
Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan sebanyak 224 Pengcab. Jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2.000 perkumpulan. ( di kutip dari www...).
Bulu Tangkis adalah salah satu cabang Olah Raga yang di minati oleh banyak orang, mulai dari anak anak sampai orang dewasa. Awal ketertarikan penulis dengan Bulu Tangkis adalah pada saat menonton pertandingan Piala Thomas dan Uber Cup, Tahun 1994, pada saat itu Lili Tampi dan Christina Finarsi adalah Pemain Ganda Putri yang berjuang untuk kemenangan Indonesia , situasi saat sangat seru dan menegangkan, hingga akhirnya Indonesia meraih medali emas, dan sampai terbawa emosi juga pada saat menonton nya.
Setiap ada pertandingan Bulu Tangkis, pasti tidak pernah ketinggalan untuk menontonnya, Atlit atlit bulu tangkis seperti Rudy Hartono, Susi Susanti, Mia Audina, Riky Subagja , Reksy Mainaky, Adalah sebagian dari Atlit Indonesia yang telah mengharumkan Bangsa Indonesia.
Setelah sekian lama hampir 19 Tahun Tim Indonesia tidak pernah mendapatkan Piala Thomas terakhir pada tahun 2002, akhirnya pada hari Minggu ,Tanggal 17 Oktober 2021 Tim Indonesia meraih piala Thomas Cup untuk ke 14 kalinya.
Meskipun penulis, saat itu tidak menonton secara langsung pertandingannya, karena berada di Sofifi ,menghadiri STQ tingkat nasional. Penulis ikut terharu dan Bangga kepada Tim Indonesia yang telah berjuang dan akhirnya mengharumkan nama Bangsa Indonesia
Kamil,S.Pd.I
Kanang, 21 Oktober 2021
Komentar
Posting Komentar