Peduli Gempa

Awal tahun 2021, seluruh warga masyarakat Sulawesi Barat,tidak memprediksi bahwa akan terjadi gempa hebat malam hari itu. Masih teringat saat siang hari, saya ,suami dan keempat anakku sedang beristirahat santai. Tiba tiba ada  guncangan hebat, kamipun lari keluar rumah, ternyata gempa berkekuatan 3,5  dengan titik pusat di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, pantas sangat terasa guncangan nya, karena kecamatan Malunda masih satu kabupaten dengan tempat tinggalku, saya tinggal di kecamatan Banggae timur.biasa kalau dari Majene kecamatan Banggae timur ke Malunda sekitar 2 jam setengah kami sudah tiba.
Setelah kejadian gempa siang hari, hampir semua warga masyarakat gelisah, karena di prediksi akan ada gempa susulan, termasuk saya pun gelisah. Benar juga malam hari, saya lupa pukul berapa saat itu gempa susulan kembali mengguncang kampung kami,dan guncangannya lebih besar. Karena daerah kami tidak jauh dari pantai, hampir semua warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.karena kami takut jika ada tsunami. Saya juga mengungsi, kerumah Tante suami saya di Baruga.
Keeaokan harinya, sudah banyak berita bahwa kecamatan Malunda, Dan kota Mamuju adalah yang paling parah terkena imbas gempa. Banyak korban berjatuhan, rumah hancur, hotel dan mall yang berada di Kota Mamuju dan menjadi iconnya, hancur , Kantor Gubernur pun hancur. 
     Kondisi hotel maleo  pasca gempa
Semenjak kejadian gempa, banyak para relawan turun langsung untuk memberikan  bantuan bantuan kepada korban gempa bumi Sulawesi Barat. Saat itu ketika mengetahui Sulawesi Barat terkena gempa, banyak sanak saudara,teman teman di Jakarta, menelpon saya bertanya tentang keadaan saya, saya hanya mengatakan Alhamdulillaah,kota tempat saya tinggal tidak terkena dampak gempa bumi, tetapi banyak teman teman guru yang terkenan dampak gempa bumi. Alhamdulillah sebagian teman di Jakarta menyumbang ala kadarnya berupa uang, agar saya bisa meneruskan bantuan ke warga masyarakat yang tertimpa gempa bumi saat itu.
Selain itu Kementerian Agama Kabupaten Majene pun turut andil membantu warga masyarakat di kecamatan Malunda,bukan hanya kemenag majene tapi hampir kemenag yang ada di Sulawesi Selatan ikut membantu menyalurkan bantuan ke kampung kami. 
sayapun turut andil berbagi mewakili Dharma wanita kemenag majene
Ini beberapa foto pasca gempa di Malunda
Maaf foto yang saya abadikan terhapus,jadi lewat google cari bukti.he....he.... setelah gempa banyak warga yang tinggal di daerah pegunungan dengan memasang tenda, mereka masih trauma. Dan takut untuk kembali pulang. Apalagi setelah gempa besar ,hampir sekitar 7 kali gempa susulan datang meskipun dalam skala kecil.
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa berkesempatan untuk berbagi dan mengunjungi langsung kecamatan Malunda yang terkena dampak gempa bumi, meskipun saat ikut bersama rombongan, timbul rasa was was dan takut. 


Komentar

  1. Ya Allah, Ibu mengalami langsung peristiwa itu. Semoga Allah menjaga Ibu dan keluarga. Sehat selalu Ibu....

    BalasHapus
  2. sebuah kisah nyata yang sangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasa pa, pengalaman gempa sempat ikut mengungsi he...he...

      Hapus
  3. Kejadian yg akan teringat sampai kapanpun bu.

    BalasHapus
  4. Saya jadi ingat sahabat saya, mereka tinggal di Mamuju. Menjadi warga yang terdampak, sedih sekali mendengar ceritanya yang harus tinggal sementara di penampuangan

    BalasHapus
  5. Masya Allah. Gempa di malam hari ... kebayang gimana paniknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Panik luar biasa pa, betul betul sudah dirasakan

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN DI DUNIA MAYA

menjelang hari Guru

AWAL YANG BAIK