SENANG

Alhamdulillah hari ini saya senang. Beberapa hari yang lalu, siswa yang pernah saya suruh buat tulisan tentang ungkapan perasaan kepada ibu sudah terkumpul sesuai jadwal.

Dari beberapa siswa yang masuk tulisannya, hanya tujuh siswa yang naskahnya benar benar dari hasil kerjanya sendiri. Tanpa bantuan dari siapapun. 
Bentuk tulisan mereka beragam ada puisi dan non puisi.

Secara kebetulan ada teman yang mengajak saya untuk mengirimkan naskah naskah anak-anak untuk di jadikan buku antalogi bebas. Tema yang di tentukan juga bebas. Alhamdulillah ini ada kesempatanku untuk mengirim naskah mereka untuk di jadikan buku.

Akupun memberikan informasi kepada anak-anak. Betapa senangnya mereka ketika mendengar tulisannya akan di bukukan. Siswa yang mengirim naskah puisi dan non puisi ada yang dari kelas dua, anak saya sendiri Erza sidqhi, Muhammad Adiriyan kelas tiga anak dari Ibu Arpadina guru MI DDI LIPU dan Adriyan adalah keponakan saya, Annisa Qurratunnida Ada' siswa kelas 5 anak dari Pak syahid dan Ibu Fithriyati guru MI DDI Lipu, Cici Nurul Maulidiya siswa kelas 5 anak dari  Ibu Nurpadilah guru MI DDI LIPU ,  Vira kelas 5 anak dari Ibu Suhada guru Mi DDI Lipu, Nadira kelas 6 keponakan saya, dan Yasmin Albary siswa kelas 6.

Selain siswa saya yang akan saya ikutkan untuk menulis adalah keponakan saya Nurislami kelas 2 MTS DDI  ternyata diam diam menulis novel di Wattapad. Dan anak dari guru saya Pak Nuhiddin Bua nama putrinya Nabila Nur putri kelas 2 MTSN 1 Majene.

Saat naskah mereka saya satukan dalam file dokumen dan saya kirim ke grup guru-guru  MI DDI LIPU. Hampir semua guru menangis. Mereka terharu ternyata anak-anaknya bisa menulis. 

Anak- anak memilki bakat yang terpendam. Jika kita tidak rangkul mendukungnya, bakat mereka tidak akan tersalurkan. 

Komentar

  1. Wow ... keren, Ibu. Bakat terpendam anak-anak sudah terbongkar, he ... he ...

    BalasHapus
  2. Kegiatan literasi yang bagus sekali.

    BalasHapus
  3. Betul sekali Bu... meski suatu hal sulit karena anak didik kita banyak, sebagai guru kita harus berusaha dan pandai melihat potensi yang dimiliki anak-anak didik kita, karena setiap anak memiliki minat dan bakatnya masing-masing.🌻

    BalasHapus
  4. Lagi-lagi sebuah aksi baik yang bisa dicoba untuk diterapkan kepada siswa di sekolah...
    Terimakasih sudah berbagi pengalaman Bun

    BalasHapus
  5. Apalagi kalau menulis tentang ibu, tentunya ada kesan yang mendalam, jadi tulisan mereka bisa ada "ruhnya".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak. Makanya menangis semua. Mereka tidak menyangka anaknya bisa menulis puisi mengungkapkan perasaannya

      Hapus
  6. Proyek keren nih. Mau dong duplikasi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. He...he...silahkan pak. Tapi saya yang harus duplikasi kegiatannya pak Supadilah. Selalu keren

      Hapus
  7. Sebuah karya luar biasa dari anak-anak luar biasa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALHAMDULILLAH

AWAL YANG BAIK

Perjalanan Ke Sofifi, Maluku Utara