HUJANPUN BERHENTI

Seperti biasa,  semua jemaah haji harus shalat tepat waktu di masjid Nabawi selama melaksanakan Arbain.

Jarak dari hotel tempatku tinggal ke masjid Nabawi sekitar 20 menit. Jadi setiap hari setiap waktu aku berjalan saat ingin ke masjid untuk shalat subuh, zhuhur, ashar , magrib dan isya. 

Biasanya sesudah shalat aku dan suami berkesempatan untuk singgah ke toko-toko untuk  untuk sekedar melihat-lihat atau membeli oleh oleh untuk keluarga.

Cuaca di Madinah sebenarnya sangat panas, dengan suhu panas hampir 49 derajat. Jadi kalau ingin ke masjid ya sedia kacamata, payung atau topi. Karena aku tidak terlalu suka dengan topi, jadi hanya menggunakan kaca mata hitam saja. 

Akan tetapi, siang itu cuaca lain, tidak seperti hari hari biasanya. Saat ingin pergi shalat Dzuhur di masjid, cuaca sangat mendung, aku yang terlambat ke masjid, harus cepat- cepat agar tidak terlambat. Dan tidak berharap untuk shalat di dalam masjid, paling shalat di pelataran saja.

Sebenarnya aku juga senang shalat di luar, sambil melihat suasana masjid Nabawi. Saat kaki ini tiba di pelataran masjid. Mau tidak mau harus shalat di luar, dan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Mau masuk kedalam penuh, dalam hati bicara Akau harus  pasrah dengan keadaan, apa boleh buat shalat Dzuhur dalam dalam keadaan hujan pikirku.

Alhamdulillah sesat ketika shalat akan di mulai, hujan tiba-tiba berhenti. Hanya rerintikan saja, aku pun seketika mengucap Alhamdulillah, shalat Dzuhur bisa dilaksanakan tanpa basah kuyup.

Komentar

  1. Masya Alloh BarokAllah bunda. Pengalaman luarbiasa meskipun kisah sederhana pasti tersirat banyak makna

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, akhirnya tetap dapat melaksanakan ibadah,.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, Allah memudahkan semuanya

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, selalu berprasangka baik kepada Allah membawa keberkahan. Terima kasih sharing ceritanya Bu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALHAMDULILLAH

AWAL YANG BAIK

Perjalanan Ke Sofifi, Maluku Utara