Lumpur dan Guru MI DDI LIPU
Tidak pernah terbesit dalam pikiran kami bahwa pada hari Jum'at, tanggal 28 Oktober 2022 adalah hari di mana kami guru guru MI DDI Lipu harus membersihkan semua kotoran berupa lumpur yang ada di halaman, kelas, kantor, toilet, kantin. Awalnya bingung ingin di mulai dari mana membersihkan. Semua nampak kaca balau.
Yah setelah hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2022 hujan besar telah mengguyur kota Majene yang menyebabkan banjir besar tak terhindarkan, dan ternyata berdampak pada madrasahku.
Selaku kepala Madrasah, saya pun berkomunikasi via watshap untuk memantau keadaan madrasah, bagaimana keadaannya, karena pada saat itu rumah saya juga terkena banjir , sehingga tidak bisa melihat kondisi madrasah meskipun jarak rumah saya ke madrasah sangat dekat.
Pesan watshap dari orang tua siswa pun masuk secara bersamaan,ingin mengatakan apakah ada proses belajar mengajar, ada juga yang menyampaikan bahwa hari ini anaknya tidak bisa datang ke madrasah karena rumahnya juga kebanjiran. Sambil bekerja bakti ,tanganku pun tak lepas dari handphone hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan dari orang tua siswa dan menanyakan kabar dari guru guru yang ternya rumah mereka juga terkena dampak banjir. Akan tetapi meskipun begitu salah satu guru Mata pelajaran Agama Pak Syahid dan guru kelas Pak Aswan menyempatkan waktunya untuk ke madrasah membenahi barang barang yang penting untuk di selamatkan.
Inilah salah satu bentuk kepedulian para guru. Tidak ada bisa memprediksi cuaca, Allah SWT yang memiliki kehendak dan telah membuktikan kekuasaannya.
Sebenarnya tanggal 27 Oktober 2022 adalah jadwal hari kedua siswa kelas 5 untuk mengikuti ANBK, karena banjir asesment pun tertunda untuk sementara waktu dan mencari jadwal susulan, saya pun sudah memberikan informasi ke kantor kementerian agama kabupaten Majene bagian madrasah.
Karena situasi untuk membersihkan Madrasah tidak memungkinkan, saya pun memberikan informasi kepada seluruh guru dan mahasiswa STAIN Majene yang sementara ppl di madrasah kami agar ke pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2022 untuk bersama sama bekerja bakti dan membawa alat kebersihan masing masing dari rumah, agar cepat selesai
Hampir empat jam nonstop kami semua membersihkan halaman dan ruangan yang penuh dengan lumpur. Meskipun sesekali kami beristirahat sejenak sambil berfoto Alhamdulillah dengan kesabaran dan kekompakan, kerja sama serta bekerja dengan hati, Madrasah kembali bersih,
Dari kejadian ini saya menarik kesimpulan bahwa , rasa tanggung jawab tumbuh jika kesadaran dan kerjasama serta kekompakan terlihat jelas dan nyata. Terimakasih kepada bapak dan ibu guru
Ya Allah kna bnjir ya bu.. alhmdulilah berkat kerjasama dan tanggung jawab akhirnya sekolah bersih kmbli..
BalasHapusIya Bu ,akibat banjir
HapusSabar...Bunda, semoga banjir tdk datang lagi . Semoga Allah melindunginya ,Aamiin...
BalasHapusAamiin, terimakasih bunda
HapusSabar ya Bu atas bencana yang menimpa
BalasHapussemoga tak kebanjiran lagi, dan sehat kuat semuanya
BalasHapusSelalu ada nilai positif di balik setiap kejadian. Kerjasama, kekompakan dan rasa tanggung jawab antar sesama guru, membuat sekolah yang berlumpur karena musibah banjir kini bersih kembali.
BalasHapusSehat selalu ya Bu