pejuang luar biasa

Ibu...jika mengingatnya ,pasti akan menetes air mataku... betapa besar pengorbanannya, rasa sayang kepada anaka anaknya nampak jelas,meskipun kami anak anaknya sudah memiliki keluarga masing masing. Hampir 20 Tahun kehidupannya penuh dengan perjuangan, hanya sedikit kebahagiaan yang di rasakannya.

Apakah bisa kuuraikan satu persatu kisah hidupnya? tapi aku harus bisa menguraikan kisahnya, meskipun air mata ini tak terasa menetes membasahi pipiku. Hanya sepenggal perjalanan hidupnya ku kisahkan disini. Ibuku bukanlah seorang Wanita karir, hanya sebatas ibu rumah tangga saja, tetapi karena kami bukan  orang kaya, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah, maka ibukupun membantu bapak mencari nafkah, dengan menjual apa saja yang penting halal. Bangun subuh Langsung memasak, kemudian pergi ke pasar membeli bahan bahan jualan terkadang bapakku membantu ibu berbelanja ke pasar. Setelah itu lanjut lagi  memasak , saya dan adik kembar saya harus membantunya meskipun kami membantu sesuai dengan kemampuan kami, apalagi kami masih sekolah. Setelah masakan selesai, ibu ku menjual sampai larut malam, hampir Tidak pernah tidur siang.karena kesibukkan menjual, ibuku tak sempat untuk menikmati jalan jalan, tak sempat berdandan. 

Ibuku perempuan hebat, sabar dalam menghadapi berbagai ujian, baik fisik maupun mental, bapakku adalah orang yang  tempramental suka marah dan keras, Ada kesalahan sedikit yang ibuku lakukan Langsung marah bahkan terkadang tidak sadar sampai pukulanpun melayang ke ibuku. Bahkan waktu aku masih kecil , ternyata bapakku pernah selingkuh dengan wanita lain.betapa hancurnya hati ibuku saat itu, tetapi ibuku sangat sabar menghadapi ulah Bapakku itu,bukan berarti sabar hanya diam saja melihat perbuatan suaminya, ibukupun Bergerak dan melabrak perempuan yang telah merusak rumah tangganya. Sampai pada akhirnya suaminya meminta maaf dan sadar atas kesalahan yang di buatnya, ibuku sangat kuat dan diapun memaafkan kesalhan suaminya.

Ibuku adalah perempuan yang sangat setia mendampingi suaminya,baik suka maupun duka.rintangan apapun dalam kehidupan rumah tangganya, di lalui dengan penuh keikhlasan, dan kesabaran. Saya sebagi anakpun sangat terharu dan salut dengan sosoknya.

Pernah saat aku hamil anak ke 3, ibuku terjatuh dan kakinya patah, bapakku yang terkadang keras dengan ibuku, juga sangat terpukul dan kasihan melihat kondisi ibuku. Alhamdulillah kami anak anaknya bergerak cepat dan mebawa ibu ke tukang urut patah tulang yang saat itu terkenal, hampir beberapa tahun mamaku tidak bisa berjalan hanya di tempat tidur saja, hingga pada akhirnya setelah di urut dengan rutin setiap hari kakinya kembali sembuh dan ibuku  bisa  kembali.

Ada cobaan yang membuat ibu sangat terpukul dan merasa kehilangan, yaitu saat  suaminya tercinta telah di panggil Allah SWT. Hancur persaan ibuku, dan sempat drop. Kami anak anaknya selalu mensupport nya, mendukung nya hingga hari demi hari mamaku sudah mulai iklhas atas kepergian bapakku. Terkadang aku bertanya dalam hati adakah ibu ibu yang lain di sana yang sanggup menghadapi ujian ujian seperti yang di hadapinya?

Sekarang setelah kami anak anaknya berhasil dalam karir dan berumah tangga , ibuku sudah tidak lagi menjual apapun kami melarangnya kami ingin ibu menikmati hidupnya dengan bersantai santai , hanya bermain main dengan cucunya, tapi kami tidak bisa melarang nya ketika ibuku..ingin menjaga cucu cucunya.

Dalam memperingati hari ibu, aku ucapkan kepada Ibuku engkau adalah pejuang yang paling hebat, perjuangan dan pengorbanananmu menjadi inspirasi bagi semua ibu ibu lainnya termasuk aku anakmu, terimakasih ibu..engkau telah mengajari aku arti sebuah kehidupan, arti sebuah keikhlasan, arti sebuah kesabaran.ku doakan di usiamu yang sekarang Allah SWT selalu memberikan  kesehatan , kekuatan , panjang umur rezkimu Selalu bertambah. Dan kami anak anakmu akan selalu menjagamu dalam kondisi apapun. 

Aku seorang ibu dari 4 orang anak,sangat bersyukur dengan keadaan sekarang,perjuagan yang ku hadapi tidak seberat yang engkau hadapi ibu..ku ucapkan sekali lagi terima kasih, maafkan aku anakmu yang belum bisa memberikan sesuatu yang lebih kepadamu Ibu..

Kamila

Majene,

23 Desember 2021